RAB
& EKONOMI TEKNIK
RAB yang berkaitan dengan Ekonomi Teknik adalah
perhitungan ekonomi pada proyek-proyek kontruksi yang berlaku teori ekonomi,
dan pihak kontraktor sebagai pelaksana proyek mengajukan penawaran biaya
pelaksanaan pekerjaan.
Didalam RAB ada desain dan bestek yang memenuhi standar
yang telah ditetapkan oleh owner, yaitu memenuhi syarat secara arsitektur,
struktur dan beberapa syarat lain seperti plambing dan amdal.
Bila desain dan bestek tersebut dianggap selesai oleh
owner, maka owner akan mengajukan kepada legislatif untuk disetujui dan disah
kan untuk dikeluarkan nomor DIP ( Data Isian Proyek ) bila proyek tersebut
dianggap layak untuk segera dilaksanakan pembangunannya.
Selanjutnya owner melakukan proses tender, dalam proses
tender tersebut para kontraktor harus membuat penawaran yang didalamnya
terdapat RAB yang disusun untuk memenuhi kebutuhan owner, bila diantara
kontraktor peserta tender ada yang memenuhi syarat admistrasi dan penawarannya
sesuai kebutuhan owner maka ditetapkanlah pemenang tender.
Adapun
isi dari RAB yang disusun oleh kontraktor antara lain :
1.
Volume pekerjaan
2.
Analisa harga satuan
3.
Jumlah total harga
4.
Analisa teknis pekerjaan
Untuk menentukan
besarnya volume pekerjaan terkadang konsultan membutuhkan penelitian yang
mendalam.
Setelah didapat volume pekerjaan, maka konsultan dan
owner akan menentukan harga satuan yang layak dibayarkan untuk tiap-tiap
pekerjaan, penentuan harga dapat dilakukan sesuai dengan harga pasaran atau
berdasarkan survey. Setelah didapatkan harga satuan, maka dihitung dengan
mengalikannya terhadap volume setiap pekerjaan dan dijumlahkan secara
keseluruhan sehingga didapat perkiraan total harga maksimal yang dibutuhkan
untuk melaksanakan proyek tersebut.
Kontraktor yang mengikuti tender akan melakukan penawaran
dengan harga yang lebih rendah dari harga yang dicantumkan oleh owner dan harga
yang di tawarkan kontraktor masuk akal bukan semata-mata lebih rendah.
Bagian terakhir dari suatu RAB yang dianggap penting
adalah jumlah total harga, yan isinyan adalah penjumlahan tiap-tiap pekerjaan
yang sudah mencakup keuntungan kontraktor, bila terjadi suatu kesepakatan maka
proses tender dinyatakan selesai dan kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan
yang sesuai dengan penawaran, bila tidak, akan ada sanksi dari owner.
Dalam pelaksanaan ini terdapat beberapa nama-nama jabatan
yang memegang peranan penting yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Pejabat-
pejabat itu adalah :
1.
PRINCIPAL atau orang yang memberi
pekerjaan (Bouwheer)
2.
PPENASEHAT atau ADVISER
3.
DIREKSI atau PENGAWAS/PENGURUS
4.
PEMBORONG atau ANNEMER
5.
PELAKSANA atau UITVOEDER
1.
Principal
Bila
seseorang ingin membuat bangunan, maka orang tersebut menyampaikan keinginannya
kepada ahli bangunan dan menyerahkan agar dapat direncanakan bangunan yang
diinginkan itu beserta besar biaya yang diperlukan.
2.
Penasehat
sebagaimana
tersebut diatas, ahli-ahli bangunan yang menerima pekerjaan dari principal pada
umumnyan tenaga-tenaga teknik yang dipimpin oleh seorang arsitek, dalam hal ini
disebut penasehat atau perencana.
Dalam
hal pekerjaannya, arsitek akan menyalurkan keinginan-keinginan principal dengan
mengindahkan ilmu keteknikan, keindahan maupun manfaat penggunaan bangunan yang
dimaksud, keindahan maupun manfaat penggunaannya, bentuk beserta rencana biaya
sementara yang diingini oleh principal.
3.
Direksi atau Pengawas
Dalam
melaksanakan pekerjaan, pemborong perlu diawasi pekerjaannya, Ini dilakukan
oleh seorang atau lebih yang disebut pengawas, yang mempunyai staff, sering
terjadi oleh si perencana/ arsitek itu sendiri. Bangunan kepunyaan pemerintah,
sebagai pengawas adalah dari Dinas Pekerjaan Umum atau orang yang ditunjuk oleh
Dinas itu.
4.
Pemborong atau Annemer
Adapun
yang melaksanakan berdirinyan bangunan adalah pemborong, dimana dengan kerjanya
mendapat keuntungan. Adakalanyan Arsitek melaksanakan sendiri bangunan tersebut
dan dalam hal demikian dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Principal
menyerahkan pekerjaan merencana dan melaksanakan pada seorang arsitek, dengan
memberikan honorarium
b. Principal
menyerahkan pekerjaan tersebut dalam a). Dimana arsitek tidak mendapat
honorarium, tetapi dengan kerjanya mendapat keuntungan, maka arsitek ini
dinamakan Arsitek Annemer Direksi/ Pengawas
5.
Pelaksana atau Uitvoeder
Pelaksana
atau Uitvoeder adalah seorang teknisi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
pekerjaan atau terlaksananya pekerjaan.
Dia
ditunjuk oleh seorang pemborong atau setiap saat berada ditempat pekerjaan,
karena dalam beberapa hal pemborong sering berhalangan. Penunjukannya harus
diberi tahu kepada direksi, disertai penjelasan identitas dirinyan, seperti
pendidikan, pengalaman, umur dan lain-lain, karena direksi dapat menolak
pelaksana yang dianggapnya tak memenuhi syarat.
PERENCANAAN
Apa dan bagaimanakah yang dinamakan
prencanaan itu, apabila seorang arsitek mendapat pekerjaan untuk merencanakan
sesuatu bangunan, ia segera melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :
Ø Mengetahui
tujuan bangunan itu;
Ø Melihat
letak lokasi;
Ø Mengetahui
syarat-syarat arsitektur yang dikehendaki;
Ø Melihat
keadaan tanah;
Ø Syarat-syarat
struktur yang dikehendaki;
Ø Besar
dan perlengkapan bangunan;
Ø Uang
yang tersedia;
Ø Situasi
terhadap keadaan sekitarnya.
Jika
hal-hal tersebut diatas dapat diketahui, maka dimulai dengan “Rencana
Persiapan’’ (sementara), terdiri dari gambar-gambar denah, Tampak muka dan
Penampang-Penampang yang perlu, dan gambar “Perpektif” jika dianggap perlu.
Rencana biaya ditaksir dengan perhitungan kasar, dan bila hal ini telah dapat penyesuaian
dan kata sepakat dengan principal, maka dimulai dengan gambar-gambar bestek.
Principal disebut juga Bouw-heer.
BESTEK &
GAMBAR BESTEK
Bestek
(rencana Kerja) ialah uraian yang sejelas-jelasnya tentang pelaksanaan
bangunan, yaitu terdiri dari :
Ø Keterangan
tentang bangunan;
Ø Keterangan
tentang melaksanakan bagian bangunan tersebut;
Ø Keterangan
mengenai tata usaha ( Administrasi )
Tergantung
pada macam dan besarnya bangunan, dan sering bestek merupakan sebuah buku yang
tebal.
Dengan
adanya bestek dan gambar-gambar bestek, maka pemborong dapat membayangkan
bentuk dan macam bangunan yang diingin oleh principal atau Bouw-heer dan
bagaimana untuk melaksanakannya.
GAMBAR –GAMBAR BESTEK TERDIRI DARI
:
Gambar rencana bangunan dengan skala : 1:100 ialah :
·
Denah;
·
Pandangan muka dan membujur;
·
Rencana atap;
·
Rencana pondasi.
Gambar-gambar
penjelasan dengan skala 1 : 5 : 10 kontruksi-kontruksi yang sulit, misalnya
sambungan-sambungan Begesting dan sambungan-sambungan baja yang lengkap dengan
ukurannya.
Gambar
bestek harus sesuai benar dengan keterangan-keterangan bestek, karena jika
tidak akan dapat menjadikan “perselisihan” antara Direksi dengan Pemborong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar